Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Industri

Aisha
4 min readJun 1, 2024

--

Yuk, simak bagaimana peran UX designer bisa bervariasi tergantung ukuran perusahaan dan industrinya.

Pernah bermimpi bekerja di tim kecil yang kompak di sebuah startup? Atau mungkin, mengincar posisi di perusahaan besar favoritmu? Dimana pun kamu berakhir, pekerjaan sebagai desainer UX bisa sangat berbeda! Yuk, simak pembahasan dibawah ini!

Startup dan Usaha Kecil

Photo by S O C I A L . C U T on Unsplash

Startup adalah perusahaan baru yang ingin mengembangkan produk atau layanan unik. Usaha kecil biasanya bisnis milik pribadi dengan sedikit karyawan. Banyak desainer UX memilih startup atau usaha kecil karena dampak pekerjaan mereka bisa langsung terasa dan mereka bisa mengembangkan banyak keterampilan berbeda.

Kelebihan:

  • Ukuran Tim: Tim kecil yang kompak dan bisa bekerja langsung dengan manajemen atas.
  • Pertumbuhan: Kesempatan berkembang pesat karena banyak tanggung jawab (desain visual, desain interaksi, riset pengguna, dll).
  • Kreativitas: Lebih banyak kebebasan kreatif dengan sedikit pedoman dan proses.
  • Dampak: Pengaruh besar pada produk akhir karena sedikit orang yang mengerjakannya.

Kekurangan:

  • Bimbingan: Mentor lebih sedikit dibandingkan perusahaan besar.
  • Tanggung Jawab: Tanggung jawab besar untuk proyek UX bisa bikin stres kalau pengalamanmu masih sedikit.
  • Kecepatan: Harus bekerja cepat dan sering meluncurkan pekerjaan yang belum sempurna dengan sedikit pengawasan.

Perusahaan Besar

Photo by Israel Andrade on Unsplash

Di perusahaan besar seperti Google, biasanya kamu akan bekerja dalam tim khusus untuk proyek tertentu. Banyak desainer UX yang ingin bekerja di perusahaan besar karena mereka bisa belajar dari berbagai desainer berpengalaman dan bekerja dengan produk terkenal dunia.

Kelebihan:

  • Bimbingan: Banyak kesempatan belajar dari para UX designer dan mentor berpengalaman.
  • Pertumbuhan: Banyak jenjang karier karena struktur organisasi yang besar.
  • Panduan: Panduan yang jelas untuk menjaga keseragaman produk dan branding.
  • Ukuran Tim: Banyak orang yang terlibat, jadi kamu bisa fokus pada tanggung jawab spesifik.
  • Spesialisasi: Bisa fokus pada satu bidang desain tertentu.

Kekurangan:

  • Ukuran Tim: Banyak desainer di satu proyek bisa membuat kontribusimu terasa kurang signifikan.
  • Dampak: Mungkin merasa seperti bagian kecil di perusahaan besar dengan banyak produk.
  • Panduan: Bimbingan ketat bisa membatasi kreativitas.

Agensi Desain

Photo by Jason Goodman on Unsplash

Agensi desain adalah tempat penyedia solusi untuk berbagai branding, produk, dan layanan visual. Bekerja di agensi desain mirip dengan bekerja di perusahaan kecil atau startup, tapi di sini klienmu banyak dan bervariasi.

Kelebihan:

  • Dampak: Sebagai satu-satunya desainer UX di tim, kamu punya pengaruh besar pada proyek.
  • Jaringan: Kesempatan bekerja dengan banyak stakeholder senior dan berbagai tim serta klien.
  • Eksposur: Terpapar pada banyak perusahaan dan industri dengan klien yang berbeda.
  • Resume: Potensi bekerja dengan brand besar dan menambahkannya ke portofolio.

Kekurangan:

  • Bimbingan: Kurangnya bimbingan jika kamu satu-satunya desainer UX.
  • Monoton: Bisa jadi hanya mengerjakan tipe proyek yang sama tergantung agensinya.
  • Kepemilikan: Tidak selalu bisa mengerjakan proyek dari awal sampai akhir.
  • Produk Jadi: Produk yang kamu kerjakan mungkin tidak diluncurkan tergantung prioritas klien.

Agensi Periklanan

Photo by Austin Distel on Unsplash

Di agensi periklanan, tim kreatif direkrut oleh klien untuk membuat kampanye pemasaran. Desainer UX di sini bekerja membuat iklan dengan prinsip UX. Ini pilihan bagus kalau kamu ingin belajar keterampilan di luar desain UX.

Kelebihan:

  • Otonomi: Lebih banyak otonomi atas pekerjaanmu karena sedikit manajemen menengah.
  • Pembelajaran: Kesempatan belajar tentang branding, pemasaran, dan desain grafis.
  • Variasi: Setiap proyek berbeda tergantung klien.
  • Jaringan: Bekerja dengan berbagai brand, klien, dan tim.

Kekurangan:

  • Spesialisasi: Banyak variasi proyek bisa membuatmu sulit mengasah keterampilan tertentu.
  • Relevansi: Pekerjaan sering melibatkan branding dan pemasaran, bukan fokus utama UX.

Freelancer

Photo by Faizur Rehman on Unsplash

Freelancer adalah desainer UX wiraswasta yang dipekerjakan klien untuk layanan independen. Menjadi freelancer memberi banyak kebebasan dan cocok untuk desainer UX baru yang ingin menambah pengalaman dan portofolio.

Kelebihan:

  • Jadwal: Tetapkan jadwalmu sendiri sebagai wiraswasta.
  • Fleksibilitas: Bisa mengerjakan pekerjaan lepas sambil menyeimbangkan berbagai prioritas.
  • Otonomi: Pilih pekerjaan yang ingin kamu kerjakan.
  • Pengalaman: Bangun portofoliomu terutama jika belum punya pekerjaan UX penuh waktu.

Kekurangan:

  • Struktur: Harus bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan tepat waktu tanpa atasan.
  • Stabilitas: Kurang stabil dibanding bekerja di perusahaan atau agensi, karena proyek tidak selalu ada.
  • Proses Bisnis: Kelola sendiri logistik bisnis seperti pajak dan penagihan.
  • Bimbingan: Tidak ada mentor karena kamu bekerja sendiri.

Memutuskan Di Mana Kamu Bekerja

Photo by Christin Hume on Unsplash

Setiap orang punya tujuan berbeda jadi pikirkan apa yang paling penting bagimu saat memilih tempat kerja. Pertimbangkan pertanyaan seperti:

  • Apakah kamu suka banyak struktur dan proses, atau lebih suka menentukan pekerjaan dan jadwal sendiri?
  • Apakah kamu suka bekerja dalam tim besar atau lebih nyaman bekerja sendiri?
  • Apakah kamu ingin fokus pada desain UX, atau tertarik memperluas keahlianmu?

Mempertimbangkan tujuan karier dan cara kerja terbaikmu akan membantu menemukan jenis perusahaan yang cocok untukmu. Semoga sukses!

--

--

No responses yet